Wanita di Balik Gerhana

Fitri adalah seorang pembantu rumah tangga untuk sebuah pasangan yang memiliki satu anak bernama Patricia. Fitri telah bekerja lama dengan keluarga itu, dan ia pun juga cukup akrab dengan Ibu majikannya. Ibu merupakan seorang ibu rumah tangga yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang pattiserie. Dalam kesehariannya, ibu membuat kue-kue kering untuk mengisi waktu sambil menambah penghasilan suaminya. Ketika Ibu mendapat pesananan, ia selalu menerimanya sehingga seringkali ia kewalahan dalam menyelesaikan kue-kue tersebut. Fitri selalu membantu ibu ketika mempersiapkan kue di rumah. Pada suatu hari, Fitri merasa mual dan muntah. Fitri mulai curiga bahwa ia hamil karena berhubungan dengan pacarnya ketika di kampung. Ketika Fitri tengah membantu ibu, ia melihat Ibu yang mengerjakan pesanan sembari berkomentar atas infotainment mengenai seorang artis yang hamil di luar nikah. Hal ini membuat Fitri menjadi takut. Setelah menggunakan test pack, Fitri melihat bahwa hasilnya positif. Di sini Fitri menyadari bahwa masa depannya akan hancur karena dia harus berhenti bekerja karena kehamilannya. Di satu sisi, dia harus tetap bekerja untuk membiayai kehidupan bayi dan dirinya. Pada akhirnya Fitri memutuskan untuk menyembunyikan kehamilannya dari Ibu. Ditambah lagi pacarnya yang tidak merespon telepon dari Fitri, membuat Fitri menjadi semakin bingung dan tertekan. Selama berminggu-minggu Fitri tidak memberitahu Ibu mengenai kehamilannya, meskipun dia seringkali mual dan terlihat sakit. Fitri berusaha untuk menghubungi pacarnya di kampung, tetapi pacarnya tidak pernah menjawab. Setelah beberapa lama Fitri mulai menjadi semakin takut karena ia merasa bahwa Ibu sedang mencari pembantu baru untuk menggantikan dia. Kemudian dia berusaha untuk menelepon temannya di kampung untuk meminta saran, tetapi temannya itu tidak memberikan solusi dan hanya menyuruhnya untuk menghubungi pacarnya. Ketika Fitri menelepon pacarnya lagi, nomor pacarnya telah menjadi tidak aktif, akhirnya Fitri meninggalkan pesan di kotak suara pacarnya. Saat Fitri akan menelepon lagi, pulsanya telah habis, sehingga Fitri menjadi semakin tertekan dan bingung. Keesokan harinya, Ibu menitip pesan kepada Fitri untuk memberikan pesanan pelanggan jika ada yang mengambil. Kesempatan itu digunakan oleh Fitri untuk menelepon ibunya di kampung sebagai pilihan terakhir. Ia menjelaskan masalah yang dialami kepada ibunya sambil menahan tangis.

Comments