Wargo Sedarmo (85) seorang nenek yang sangat menyayangi mendiang suaminya memiliki keinginan untuk menjalankan ritual 1000 hari kematian suaminya. Hal itu muncul karena tradisi yang telah melekat pada dirinya dan sudah menjadi keyakinannya sejak masih muda. Wargo Sedarmo meyakini bahwa, wajib bagi orang yang masih hidup melakukan ritual hingga 1000 hari kematian untuk menghantarkan orang yang sudah meninggal menemui Sang Pencipta. Jika hal itu tidak dilakukan maka akan berpengaruh pada kebahagiaan dan kepuasan hidupnya. Wargo ingin melepas kepergian suaminya dengan ritual yang sempurna sebagaimana suaminya dahulu menjadikannya seorang istri. Namun, anak laki-laki semata wayangnya tidak mendukung usahanya.