Law Siek Gie (68) adalah seorang nenek keturunan Tionghoa yang setiap harinya hidup dengan membuka warung makan. Law Siek Gie tinggal sendiri di rumah kecil karena suaminya sudah meninggal. Law Siek Gie mempunyai penyakit rabun ayam, sehingga dia tidak bisa berkegiatan pada malam hari. Law Siek Gie ingin memperingati hari dimana suaminya meninggal. Akan tetapi, Law Siek Gie tidak mempunyai uang. Pada saat hari pertama puasa, Law Siek Gie membuka warungnya karena ingin memdapatkan uang. Pada akhirnya, warung Law Siek Gie digrebek oleh warga kampun dan memaksa warung Law Siek Gie tutup.